Manajemen Umum

     Definisi Manajemen Umum
Pengertian Manajemen (Definition of Management)
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen, maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :

1.Manajemen sebagai suatu proses,
2.Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen,
3.Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[3]

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari proses yang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyai fungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.

A. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.

Tingkatan Manajemen (Manajemen Level).

Tingkatan manajemen dalam organisasi akan membagi tingkatan manajer menjadi 3 tingkatan :

1.Manajer lini garis-pertama (first line) adalah tingkatan manajemen paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Dan mereka tidak membawahi manajer yang lain.
2.Manajer menengah (Middle Manager) adalah manajemen menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya kadang-kadang juga karyawan operasional.
3.Manajer Puncak (Top Manager) terdiri dari kelompok yang relative kecil, manager puncak bertanggung jawab atas manajemen keseluruhan dari organisasi. 

budaya

Tari tradisional, bagian dari budaya daerah yang menyusun kebudayaan nasional Indonesia
Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal, maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia merdeka pada tahun 1945.


*         1 Kebudayaan nasional
o    2.2 Tarian
o    2.3 Lagu
o    2.4 Musik
o    2.6 Gambar
o    2.7 Patung
o    2.8 Pakaian
o    2.9 Suara
o    2.11 Makanan
*         3 Referensi

Kebudayaan nasional
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199
kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah “puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, “Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional”
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.[1]
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda.
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
*         Aceh: Rumoh Aceh
*         Sumatera Barat: Rumah Gadang
*         Sumatera Selatan: Rumah Limas
*         Jawa: Joglo
*         Papua: Honai
*         Sulawesi Selatan: Tongkonang (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
*         Sulawesi Tenggara: Istana buton
*         Sulawesi Utara: Rumah Panggung
*         Kalimantan Barat: Rumah Betang
*         Nusa Tenggara Timur: Lopo
*         Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
Tarian
Tarian Pakarena di pulau Selayar di masa Hindia Belanda
*         Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
*         Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
*         Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
*         Aceh: Saman, Seudati
*         Betawi: Yapong
*         Sunda: Jaipong, Tari Topeng
Tari jaipong, Tarian daerah Jawa Barat
*         Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
*         Batak Toba & Suku Simalungun: Tortor
*         Sulawesi Tengah: Dero
*         Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
*         Irian Jaya: ( Musyoh, Selamat Datang )
*         Nias: Famaena
Lagu
*         Melayu: Tanjung Katung
*         Jambi: Batanghari, Soleram
*         Banten: Dayung Sampan
*         Kalimantan Timur: Indung-Indung
*         Kalimantan Tengah: Kalayar
*         Bengkulu: Lalan Belek
*         Bali: Mejangeran, Ratu Anom
Musik
*       Jakarta: Keroncong Tugu.
*       Maluku:
*       Melayu: Hadrah, Makyong, Ronggeng
*       Minangkabau:
*       Aceh:
Alat musik
Gamelan
*         Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
*         Gendang Bali
*         Gendang Simalungun
*         Gendang Melayu
*         Gandang Tabuik
*         Sasando
*         Talempong
*         Tifa
*         Saluang
*         Rebana
*         Bende
*         Kenong
*         Keroncong
*         Serunai
*         Jidor
*         Suling Lembang
*         Suling Sunda
*         Dermenan
*         Saron
*         Kecapi
*         Bonang
*         Angklung
*         Calung
*         Kulintang
*         Gong Kemada
*         Gong Lambus
*         Rebab
*         Tanggetong
*         Gondang Batak
*         Kecapi
*         Kesok-Kesok
 Gambar
*         Jawa: Wayang.
*         Tortor: Batak
 Patung
*         Jawa: Patung Buto, patung Budha.
*         Bali: Garuda.
*         Irian Jaya: Asmat.
 Pakaian
*         Jawa: Batik.
*         Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
*         Sumatra Barat/ Melayu:
*         Sumatra SelatanSongket
*         Lampung: Tapis
*         Sasiringan
*         Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
*         Papua Timur : Manawou
*         Papua Barat : Ewer
*         
 Suara
*       Jawa: Sinden.
*       Sumatra: Tukang cerita.
*       Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
*       Gorontalo: (Dikili)
 Sastra/tulisan
*       Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
*       Bali: karya tulis di atas Lontar.
*       Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
*       Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
*       Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
 Makanan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar masakan Indonesia
*       Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
*       Sumatera bagian Barat: Sate Padang
*       Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
*       Jogjakarta: Gado-Gado
*       Gorontalo: Binde Biluhuta
 Kebudayaan Modern Khas Indonesia
*       Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.
*       Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.
*       Sastra: Pujangga Baru.